Kemarenan agak kaget kok ada acara reuni 212? Masa sih udah lewat setahun? Masha Allah, waktu mulai terasa begitu ngebut dan kita sibuk entah apa.
Hehe. Ini bulan Desember, akhir tahun. Sebetulnya kemarenan banyak yang saya tulis. Tapi di buku aja, nggak sempat nulis di sini. Belom beli domain baru juga. Mungkin nanti ya (kalau inget).
Kemarenan sempat ribut soal artis buka jilbab. Iya, udah basi sih. Tapi ya itu dia. Kita memang tak boleh sombong dengan apapun. Harta, keluarga, semuanya, bahkan akal pikiran kita semua milik Allah. Tak bisa kita katakan bahwa 'Saya pasti akan berjilbab sampai mati' atau 'Pernikahan saya akan utuh selamanya'. Tak perlu kita terlalu percaya diri tentang hal-hal duniawi.
Begitu seperti kata kisahnya nabi Sulaiman yang hendak mempunyai anak-anak dari 99 istrinya. Namun hanya 1 anak yang lahir dan punya kekurangan. Kebanyang lelah hayati dan kecewanya, bukan? Semua ternyata dikarenakan satu sebab, yaitu Sang Nabi lupa untuk katakan InshaAllah. Sudah ada yang memperingatkan, namun Ia tak hiraukan. Kesombongan inilah yang kemudian jadi pelajaran.
Kemarin juga saya baru tahu ada perceraian dari couple yang dulu sempat jadi idola karena menikah muda. Membuat buku bersama dan jadi goal para muslim muslimah remaja. Namun apa daya, buku-buku dan seminar-seminar mereka bak hoax belaka ketika mereka bercerai.
Tak ada yang perlu disombongkan dan dibanggakan bila soal duniawi. Cukuplah berbagi ilmu, tak usah busungkan dada berniat menjadi panutan ummat. Jika salah, bisa jadi gawat ummat ikut-ikutan berbuat salah. Niatkan berbagi ilmu, bukan untuk mendengar elu-elu.
Kadang saya pun dibuat tercenung bila melihat mereka-mereka yang berbelok dari jalannya semula. Kira-kira kenapa ya? Kecewakah? Apa yang mereka cari? Mereka adalah orang-orang yang begitu pintar dan berpendidikan. Lalu apa? Mereka begitu fasih menulis tentang ketuhanan dan hal-hal seperti itu. Tapi kenapa begitu enggan sekedar menyampirkan helai kain di kepala?
Itulah Hidayah.
Kesombongan bisa membuat ia pergi begitu saja.
Ia milik Allah, dan kita tak punya kuasa mengambilnya atau mempertahankannya. Jika kita masih berjilbab, masih sholat dan taat, percayalah, itu bukan karena kita, tapi karena Allah yang menginginkan kita tetap bersama-Nya. Alhamdulillah wa syukurillah. Indah cara Allah mencintai kita.
Saya pun ingin hidayah terus di hati hingga kaffan menyelimuti. Izinkan ya Allah... aamiinn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen dong dong
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.