Hola! Hari ini enggak se-perfect kemaren, jadi tadi tugas domestik kelar sekitar jam 10 gara-gara paginya bocah udah pada bangun dan saya syibug nyari gamis second di marketplace! Huahahaha. Maha penting banget sih, jadi ceritanya nyari gamis second warna tosca yang ternyata ya ampun warna tosca tuh beda-beda yaaa, jadi bingung dah yang mana yang sesuai sama jilbab tosca di lemari. Ok, jadi masalahnya karena si jilbab kece ini gada pasangan, jadi kucari sajalah gamis second. Mudah-mudahan warna tosca yang kupilih benar! Wkwk. Lumayan gaes dapet gamis second harganya jafi 16rebu. Mudah2an kaga bolong tuh gamis π
Dan lalu. Kita bicara seni. Oke, baik.
Jafi, sejak dahulu kala, tepatnya saat kelas 3 SD, dimana saya pertama kalinya bisa untuk menggambar sailormoon dengan sangat tidak proporsional, tapi sangat bangga, lalu saya menganggap bahwa saya punya darah seni. Yes, menurut saya itu sangat betul sekali. Dimana darah seni itu adalah sama sekali bukan 'bentuk karnya'nya tetapi lebih kepada 'semangat'-nya. Orang yang suka berkarya adalah orang yang tidak mudah putus asa. Saat saya menggambar sailormoon saat itu, bukan hal mudah lho, walau hasilnya miring-miring. Tapi dari situlah tekad itu muncul. Hari demi hari, tahun demi tahun. Akhirnya saya bisa menggambar dengan baik, membuat komik dan akhirnya bisa melukis realistik. Saya rasa 'tekad' inilah yang dimiliki setiap seniman.
Dan lalu saya menjadi penikmat visual-visual hasil karya seni. Baik itu fotografi, gambar atau lukisan. Saya sangat suka melihat feed instagram para seniman. Baik itu hanya karya cat air di buku atau coretan-coretan indah kaligrafi.
Saya mulai belajar lettering dan menikmatinya. Tulisan indah, kalau bahasa kamvungnya. Saya juga suka untuk membuat planner dan mengoleksi sticker-sticker. Ada perasaan nyaman yang gimanaaa gitu pas lihat koleksi-koleksi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen dong dong
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.