Selasa, 25 Agustus 2020

Teman


Beberapa tahun silam, pertemanan adalah hal yang penting untuk saya. Saya adalah orang introvert, yang cukup sulit untuk membaur dengan orang baru. Maka, saya bersyukur bahwa saya bersekolah, yang mengharuskan saya bertemu teman setiap hari. Karena takdir itulah, lalu berubah menjadi akrab dengan beberapa teman yang sejalur.

Dan mungkin juga semua orang mengalami hal yang sama, di mana sahabat menjadi tempat curahan semua rasa. Setiap hari berbagi cerita, baik senang maupun duka. Seru sekali kala itu, seperti tiada hari absen untuk berjumpa. Semua hal terasa begitu transparan apa adanya.

Lalu, pertemanan yang sedikit itu, mengalami pergolakan tersendiri, yang semakin lama semakin mengasing dan tak lagi sama.

Kehidupan yang berubah, lingkungan yang bertambah dan alur hidup yang penuh kisah, membuat jarak pertemanan yang semakin memisah.

Dulu, kita biasa bercerita banyak hal. Kini, banyak hal yang disimpan, meragu untuk dibicarakan, merasa tak pantas untuk dikeluhkan. Dan kita mulai saling merahasiakan.

Mungkin memang, dulu itu, masalah kita masih remeh temeh tentang dunia remaja, namun kini kita disuguhkan tentang realita, yang dampaknya membuat kita terpaksa dewasa, dengan menahan untuk berkata seenaknya, dan lebih peduli dengan hal yang lebih utama.

Kini mungkin, kita memiliki teman masing-masing, yang lebih dari dekat, bahkan senantiasa hari-hari kita pun saling melekat. Teman lama tak lagi begitu sependapat, maka lebih baik bungkam erat-erat, masalah pribadi bukan milik maslahat.

Jangan heran jika kamu bertanya, aku menjawab seadanya, mungkin sama sekali tak ada isinya, karena mungkin memang rahasia. Mungkin hanya kata 'aku baik-baik saja' terlihat cukup membuat khawatirmu mereda. Hal selanjutnya mungkin sebaiknya tak usah ditanya. 

Seperti ini pertemanan pada akhirnya, menjadi biasa dan penghias status saja. Mungkin, aku rindu pada jaman kita tak ragu tukar cerita, namun waktu membuat kita tak lagi sama, berjalan di jalan yang berbeda-beda. Bahkan pertemuan tak lagi ada.

Hanya rindu yang kutuliskan dalam kata, berharap kamu semua baik-baik saja, menghadapi hidup yang makin ke sini makin terasa, bahwa kebahagiaan adalah milik semua, walau dengan takdir kita yang berbeda-beda. Semoga kamu bahagia. Sampai jumpa di keakraban selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen dong dong

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.