Selasa, 18 Mei 2021

ketawa

Jadi gue terkikik mulu kalau inget hal itu. Adalah kejadian dua hari lalu, di saat gue selesai mengoles pasta prosesor ke laptop, di situlah laptop mulai berjalan lancar kembali (berbekal video yutub yang tidak gue saskreb ataupun like itu), dan gue yang awalnya hanya coba membuka folder, malah berlanjut membaca apa-apa yang pernah gue tulis di masa lalu.

Gue punya kebiasaan narsis terhadap tulisan. Dimana, gue selalu menganggap bahwa tulisan gue keren. Tapi, enggak se-keren itu juga sih. Setidaknya untuk standar gue sendiri, bukan standar media ya.

Lalu gue jadi terpikir sesuatu saat membaca satu cerpen gue. Gue pikir, kayaknya ini lumayan. Apakah gue kirim aja ya ke media? Lalu dari situ gue mulai kena virus ngikik. Terkikik sendiri karena geli membayangkan tulisan gue muncul di media. Entah apa lucunya. Geli aja ngebayanginnya. Seakan, gile, mimpi kali lu, tulisan kayak gini tampil di media. Lebih seperti terkikik membully diri sendiri.

Lalu gue betulan dong mencari alamat email beberapa media di gugel. Lalu memutuskan untuk menunjuk Tempo menjadi alamat tujuan. GILAK KALI. Hahaha namanya juga nyoba.

Ketika gue kirim cerpen itu via email, gue merasa langsung dapat bayangan bahwa kru Tempo pasti akan berekspresi aneh atau bahkan skip cerpen gue di paragraf pertama. Gile, amatir abisss.. mungkin begitu pikir mereka. Dan berbagai bullyan lain yang mahir sekali dibuat oleh pikiran gue ini.

Tapi yaudah, gue send juga itu email dengan Bismillah. Berharap yang baca kaga muntah. Syukur-syukur bisa jadi rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen dong dong

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.