Kembali di malam penuh overthinking. Sekarang jam 2 pagi. Apa yang ada di pikiran ini sebenarnya. Selalu ada hal yang dicemaskan, dikhawatirkan, seperti tak akan berhenti.
Selalu ada yang ingin dituliskan. Tapi mengapa waktu seakan tak bisa bertemu di saat yang tepat. Selalu menumpuk di pikiran. Kapankah akan ada momen di mana kata keluar di pikiran, dan langsung dituliskan. Kapan.
Dunia tak terlihat seperti itu. Tidak indah seperti yang tergambar dalam frame. Ingin rasanya hidup dalam filter yang abadi dalam penglihatan. Tak luntur oleh kenyataan.
Kapan bisa jalan-jalan dengan bebas. Kapan bisa makan apa saja yang lucu-lucu itu. Kapan bisa. Kapan.
Cemas datang hilir-mudik kapan hari. Bingung dan lalu menyendiri. Dalam hening ribut sendiri. Bertanya-tanya tentang banyak hal yang tak ada solusi.
Ingin tapi tak ingin. Ingin menulis tapi tak ingin menulis. Kapan akan berubah. Kapan. Hanya lagu. Dan gambar. Yang tahu. Mari kita sambut sendu, menjelang fajar menyembul di ujung situ.
Ceritamu.. tentang sendu..
Larut rapuh dan melayu sore itu..
Sabar dalam diam. Ikut kemana waktu melaju. Terus berkaca dan melihat umur yang terus maju. Sendu hanya buat haru. Tidak perlu. Tapi mari duduk dulu. Berpikir hingga tak tentu.
Segera kita tulis. Mari segera menulis. Tulis. Tulis. Tulis. Masih ada waktu. Waktu sangat banyak. Di sini masih ada 32. Jangan harap kembali 23. Mari tempuh 33 lalu 34 lalu 35 lalu 36 lalu 37 dan seterusnya. Mari.. mari.. berjalan bersama. Kita kuat sampai 32, masih bisa lagi. Terus lagi. Masih kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen dong dong
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.